“Buuuu Koran Buuu” ucap lirih Putri sambil menyodorkan koran
ke setiap pengguna jalan raya yang padat.
“Pak Koran Pak?? Masih baru koo pak “ ucapnya lagi tanpa
henti.
Lampu sudah berubah menjadi hijau lagi, sampai jam segini
pun Anak kecil berusia 6 tahun ini belum berhasil menjual Korannya.
“Panas,” ucapnya sambil melihat ke atas, dia merasakan betapa
teriknya matahari siang itu.
“Aduuuuh aku lapar, tapi gimana aku masih ngga punya uang. Kalo
minta ke ibu, kasian ibu.” Ucapnya lagi sambil memegang perutnya.
Lampu pun berubah menjadi merah lagi, bergegas Putri
menawarkan koran korannya itu.
“Alhamdulillah korannya kejual 1, gapapa lah yang penting
kejual.” Gumamnya dalam hati.
Tak jauh dari tempat dia berdiri, ia melihat sebuah mobil
mewah parkir dan membuang sebuah bungkusan. Dengan cepat dia berlari kearah
mobil itu.
Ia memungut bungkusan itu lalu menghampiri mobil mewah itu.
“mmm pak maaf, ini sudah bapak buang??” tanyanya pada
seorang bapak dibalik kemudi.
“iya de, kenapa??” Tanyanya heran.
“Boleh saya memakannya pak?? Saya lapar sekali pak, dari
pagi saya belum makan “ ucapnya kegirangan .
“Tapi itu kan kotor” ujar bapak itu.
“gapapa ko pak, ini udah lebih dari cukup.” Ucapnya sambil
tersenyum manis
”terus kenapa kamu harus bertanya dulu pada saya?” tanya
bapak itu.
“Inikan punya bapak, jadi saya harus bilang dulu sama bapak,
kata ibu kalo kita menemukan sesuatu yang bukan milik kita, kita ngga boleh
mengambilnya.” Ucapnya mantap smabil menyantap roti dibungkusan tadi.
“Hemmm kamu anak yang baik. Eh ini bapak kasih kamu uang
buat beli makan, katanya kamu belum makan kan?” ucap bapak itu sambil
menyodorkan sejumlah uang.
“ngga pak makasih, ini bukan hak saya.” Ucap nya sambil
tersenyum.
“Eh ini beneran lo de, lumayan buat kamu makan nanti.” Ucap
bapak itu lagi.
“Lebih baik uang itu bapak berikan pada yang lebih
membutuhkan, pak. Kalo saya kan masih bisa jual koran koran ini, jadi saya
masih bisa dapet uang. “ jawabnya.
“memang sudah laku berapa de?” tanya bapak itu
“Baru satu pak .” jawabnya lagi
“Bapak beli satu ya” kata bapak itu sambil memberi uang nya.
“pak saya tidak punya kembaliannya ini terlalu banyak. Bapak
punya uang kecil?”
“gapapa de kembaliannya buat kamu aja.”
“ini bukan hak saya pak, bentar ya pak saya tuker dulu uangnya,
bapak tunggu jangan pergi dulu” ucapnya lagi sambil berlari ke kios dekat situ.
“ini pak kembaliannya, makasih pak rotinya.” Ucap Putri
sambil memberikan uang kembaliannya lalu pergi meninggalkan bapak itu.
“eh deeee, kenapa dikembalikan uangnya??” teriak bapak itu
pada Putri,
“itu uang ganti Roti bapak.” Balasan Putri, sambil terus
berlari menuju Lampu merah yang nyala.